Selasa, 25 Oktober 2011

Kisah Zaid Bin Sabit yang sangat beruntung

suatu ketika zaid sedang berjalan - jalan. Ia melewati sebuah kebun apel, tiba - tiba ada sebuah apel yang jatuh tepat di hadapanya. Lalu ia pun memungutnya dan memakanya. Sebelum buah apel itu habis tiba -tiba lau ia teringat bahwa buah apel itu bukan milik nya.






rasullullah SAW bersabda :
"jika engkau menemukan barang dan barang itu bukan milikmu, hendaklah engkau menyiarkanya dulu, jika 3 bulan tidak ada yang mengambil maka engkau baru bisa untuk di gunakan ( menginfaqkan )" ( H.R muslim )

lalu zaid pun kembali ke kebun tersebut dan menemui pemilik kebun tersebut unt
uk mengikhlaskan apel yang sudah dimakan setengahnya tadi. sesampainya di sana ia menemui seseorang wanita lalu ia pun menceritakan semuanya dan meminta ia untuk mengikhlaskan setengah apel yang telah dimakanya tadi. lalu wanita itu pun menjawab bahwa ia bukan pemilik kebun tersebut, ia hanya pekerja yang merawat kebun tersebut. wanita itu berkata jika kamu masih ingin tetap menemui pemilik dari kebun ini datang kamu kerumahnya. .!
lalu zaid pun berjalan untuk menemui sang pemelik tersebut. untuk menemuinya pun zaid perlu menempuh jarak 1 hari 1 malam. lalu zaid pun bertemu dengan sang pemilik. zaid pun kembali menjelas semuanya kepada pemilik itu dan meminta untuk mengikhlaskan apel yang dimakan setengahnya tadi. lalau pemilik kebun itu berkata tidak. "kenapa. ?"

lalu tiba - tiba pemilik kebun tersebut berkata bahwa ia mau memaafkan zaid dengan satu syarat. yaitu ia harus menikahi anaknya yang tuli, bisu, buta, dan lumpuh.

karena zaid takut akan siksa allah karena telah memakan barang yang bukan miliknya lalu ia pun menerima persyaratan tersebut dan akan menikahi anaknya.

ternyata setelah melihat anak sang pemilik itu ternyata anaknya itu cantik luar biasa. matanya tidak pernah di gunakan untuk maksiat, mulutnya tidak pernah di gunaka untuk bicara yang maksiat, telinganya tidak pernah di gunakan untuk mendengar yang maksiat, kakinya tidak pernah di gunakan untuk melangkah ke tempat maksiat.

alangkah bahagianya zaid.

by_umi hidayati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar